Temu Pertama

Jumat, 17 Januari 2025

Hari ini, saya dan teman-teman MIPA 1 terjadwal latihan persiapan uprak mulai jam pelajaran pertama hingga ketiga (06.30-08.45). Latihan akting adalah saat menuangkan perasaan (nyawa) ke dalam script yang saya beserta teman-teman scriptwriter buat. Selain sebagai scriptwriter, saya mendapat peran sampingan, yakni sebagai seorang istri, bersama dengan Michiko, Abel, dan Meifa. Drama yang kami buat berlatar tahun 1800-an di Korea. Peran istri yang saya mainkan mengalami ketakutan dan kesedihan sebab adanya ancaman sebagai minoritas bahkan harus kehilangan suami. Pada scene yang melibatkan empat pasangan suami istri ini, kami mengalami kesulitan untuk membuat tempo (alur) cerita tidak terburu-buru. Setelah bertukar ide bersama, mencoba berulang kali, akhirnya kami menemukan tempo yang tepat.

Sebuah kejadian tidak terduga menimpa saya saat mengulang akting bersama. Saya terjatuh ke belakang (nggeblak) karena tersandung teman saya yang berakting meninggal usai dibunuh prajurit. Kepala bagian belakang, pundak, dan siku bagian kanan saya terasa nyeri akibat terkena dinding dan sebuah benda yang tertempel di dinding samping Francis Room. Ditambah kepala saya menjadi sangat pusing, telinga berdengung, dan pandangan yang kabur. Maureen pun membantu mengantar saya ke UKS (thank you). Setelah beristirahat sebentar dan merasa tubuh saya bisa terkontrol, saya kembali ke Francis Room sambil menahan rasa sakit yang masih tersisa. Namun, saya tidak ingin kehilangan waktu untuk latihan bersama secara (hampir) lengkap seperti hari ini. Di sisa waktu yang ada, saya menawarkan diri untuk menggantikan sementara peran salah satu teman yang masih berlatih flash mob agar jalannya cerita tetap terjaga. Akhirnya, saya diberikan peran sampingan lagi, yakni sebagai umat.

Latihan berakhir dengan cepat. Beruntung kami berhasil menyelesaikan 6 dari 10 scene dengan baik. Semoga latihan berikutnya kami bisa hadir secara lengkap dan berlatih dengan lebih baik, belajar dari kekurangan hari ini.