MIPA1Ol

Essay Bahasa Indonesia Kenzie Wellington Tjakra XII MIPA 1-14

Kenzie Wellington Tjakra
XII MIPA 1/14


Pentingnya SOP Dalam Kegiatan Belajar Mengajar


Dalam dunia pendidikan, Standar Operasional Prosedur (SOP) seringkali menjadi elemen penting dalam memastikan bahwa proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan terstruktur. SOP adalah pedoman atau standar yang digunakan untuk mengatur tata cara, langkah-langkah, serta standar yang harus dipatuhi oleh pengajar dalam menjalankan tugasnya. Sejauh ini, institusi-institusi pendidikan hanya memasang peraturan-peraturan atau SOP hanya khusus untuk murid, dengan beberapa hal kecil untuk guru, seperti tidak boleh terlambat atau hanya sekedar harus masuk kelas tepat waktu. Namun, banyak tenaga pengajar yang memanfaatkan hal ini untuk melakukan hal semena-mena. Perlakuan semena-mena yang diberikan oleh para guru ini dapat berdampak negatif terhadap kemampuan akademis maupun nonakademis siswa yang diajarkan oleh mereka. Adanya SOP dalam hal pengajaran yang tak hanya berfokus pada kelakuan dan sikap siswa, namun juga memberi perhatian serupa pada sikap guru akan menjaga profesionalitas tenaga pengajar dan mengurangi tindakan semena-mena tenaga pengajar tersebut. Selain itu, SOP menjamin perlakuan yang sama kepada setiap siswa, meskipun jika mereka mendapat guru yang berbeda.


Salah satu manfaat utama SOP dalam sektor pendidikan adalah menjamin bahwa proses belajar mengajar berlangsung secara konsisten di setiap kelas. Dengan adanya SOP atau pedoman mengajar yang jelas, setiap guru memiliki standar yang sama dalam menyampaikan materi, memberikan evaluasi, berinteraksi dengan siswa, atau pemberian tugas. Selain itu, SOP dapat membantu guru untuk menentukan target ajaran mereka, agar kegiatan belajar mengajar dapat dilakukan dengan lebih efisien. Konsistensi ini sangat diperlukan, khususnya pada sekolah-sekolah yang memiliki banyak kelas, sehingga membutuhkan beberapa guru untuk mengajar satu mata pelajaran, agar murid yang memiliki guru yang berbeda tidak mendapatkan keuntungan atau kelemahan tertentu dalam bidang akademik maupun nonakademik.
Hal yang paling penting yang dapat diwujudkan oleh adanya SOP dalam sektor pendidikan adalah masalah evaluasi yang dilakukan oleh beberapa guru. Contoh utama akan adanya ketidakadilan dalam pemberian nilai pada guru adalah adanya unsur subjektivitas dalam proses penilaian itu sendiri. Tak jarang, para guru memberikan tambahan nilai pada anak-anak yang terlihat menulis banyak kata dengan halaman-halaman yang penuh, namun ternyata hal itu terjadi karena mereka menulis dengan huruf-huruf yang besar, sehingga terlihat sangat banyak. Ada juga kasus di mana guru-guru tertentu memberikan kuis-kuis di waktu-waktu tertentu yang berkaitan dengan pelajaran untuk memberikan poin tambahan pada murid-murid, namun ada juga guru-guru yang tidak memberikannya, atau memberikan terlalu banyak poin tambahan untuk hal yang trivial. Sejauh ini, kasus paling fatal yang ditemui yang mencerminkan ketidakadilan pada penilaian guru adalah perbedaan jumlah tugas. Contohnya, karena satu semester membutuhkan dua tugas, guru A akan memberikan muridnya satu tugas dan satu penilaian tertulis untuk dikerjakan. Namun, guru B merasa bahwa dua tugas itu terlalu banyak, dan dapat menjadi beban untuk siswanya. Lalu, guru B pun memutuskan untuk hanya memberikan satu tugas untuk muridnya, dan menggunakan nilai dari tugas tersebut untuk dua nilai. Akan tetapi, karena kurangnya komunikasi antara guru A dan guru B, akhirnya siswa yang diajari guru A mendapat dua tugas, dan siswa yang diajari guru B hanya mendapat satu tugas, yang akan digunakan untuk dua nilai.


Dalam menjaga sikap guru, SOP juga dapat membantu dengan penyetaraan tingkat edukasi dalam setiap sektor negara. Saat ini, Indonesia sedang dilanda oleh maraknya guru yang malas. Contohnya, pada tahun 2022 lalu, siswa SDN 10 Saluang Sulawesi Barat mengadukan kepada Presiden Joko Widodo melalui spanduk yang diviralkannya lewat media sosial, bahwa guru mereka jarang masuk karena malas mengajar. Setelah diselidiki lebih lanjut, terungkap bahwa para siswa di sekolah tersebut jarang belajar dikarenakan guru yang tidak masuk sekolah. Lalu, pada Juli 2024 lalu, muncul kasus cuci rapor di SMPN 19 Depok. Artinya, tenaga pengajar di sekolah tersebut dituduh menaikkan nilai rapor muridnya, agar dapat masuk ke SMA yang ternama di Depok. Manipulasi data yang dilakukan oleh guru SMPN. Dengan adanya SOP atau peraturan yang ketat, guru-guru akan segan untuk melakukan tindakan kecurangan tersebut.


Dalam penggunaannya di bidang akademik, Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam mengajar dapat membantu guru bukan hanya sebagai aturan tertulis, namun dapat menjadi pedoman penting yang memastikan adanya keadilan dan konsistensi yang jelas antar kelas, khususnya bagi institusi pendidikan yang menggunakan banyak guru. Selain itu, karena adanya pedoman dan standar yang jelas dalam pemberian nilai, guru dapat mempertahankan profesionalitasnya dengan lebih baik. Oleh karena itu, penting bagi setiap lembaga pendidikan untuk merancang dan menerapkan SOP dengan tegas yang sesuai dengan kebutuhan dan tantangan dalam dunia pendidikan pada masa globalisasi ini. \

Related Posts

Latihan Uprak 30 Januari - Gav
Pada hari Kamis, 30 Januari, kami mendapat kesempatan untuk tampil...
Read more
Latihan di Apart (18/12)
(18/12/2024) First time latihan di apart! Hari ini saya membantu...
Read more
Filosofi
Plating Burung Merak (孔雀) Plating Burung Merak (孔雀) memberikan tampilan yang...
Read more

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top